Saturday, November 29, 2008

Pondokan Di Mekkah


Alhamdulillah, saya dan Rombongan ternyata mendapatkan tempat Pemondokan di Kota Mekkah yang cukup dekat lokasinya dengan Masjidil Haram.
Tepatnya, kami tinggal di wilayah Jarwal, jaraknya ke Masjidil Haram hanya sekitar 1,5 km.
Dengan jarak seperti itu, kami tidak terlalu repot untuk setiap saat pulang dan pergi ke Masjidil Haram untuk menjalankan ibadah sholat wajib maupun ibadah-ibadah sunnah lainnya.

Inilah tampak bangunan Pondokan tempat kami menginap selama di Mekkah.
Bangunan berlantai 16 ini cukup nyaman untuk kami tempati.
Jumlah penghuni setiap kamar rata-rata 6 orang Jamaah Haji.
Penempatan penghuni kamar, bisa berbeda-beda tergantung pengaturan dari Ketua Kelompok ataupun Ketua Rombongan.
Kamar yang kami huni, kebetulan ditempati oleh 3 pasang suami istri sehingga kami tidak merasa kerepotan untuk saling berkomunikasi atau pun untuk keperluan-keperluan lainnya.

Monday, November 10, 2008

di Masjidil Haram


Kegiatan di Masjidil Haram
Selama di Mekkah, kegiatan utama yang dilakukan para Jemaah Haji adalah focus beribadah di Masjidil Haram.

Beberapa tips yang perlu diketahui selama di Masjidil Haram :
Tips sebaiknya tidak dilakukan :

• Tidak perlu membawa tentengan apapun ke dalam Mesjid, kecuali Sajadah dan tempat/kantung sandal.
• Tidak perlu membawa botol tempat minum, karena di dalam Mesjid sudah banyak tersedia Air Zam-zam beserta gelas plastik yang disediakan untuk para Jamaah Haji.
• Tidak perlu membawa Al Quran untuk dibaca di dalam Mesjid, karena di sana tersedia sangat banyak Al-Quran yang bisa kita baca selama di dalam Mesjid.
• Tidak membawa Kamera Digital ataupun HandyCam, karena setiap kali memasuki Mesjid, para Jamaah Haji akan diperiksa terlebih dahulu dan barang tersebut akan diminta untuk diletakkan di luar pintu masuk.
• Tidak mengambil gambar (via Handphone) di dalam Mesjid secara terang-terangan, karena jika ketahuan HP kita akan dirampas oleh para Asykar Mesjid.

Tips sebaiknya dilakukan :

• Tidak terpisah jauh posisi shalat antara suami dengan istri atau orang-tua dengan anak, karena akan sulit untuk mencari kalau sempat kehilangan satu sama lain.
• Hadir di Mesjid jauh lebih awal dari waktu adzan shalat tiba, mengingat penuh sesaknya para Jamaah Haji lain yang juga berlomba-lomba ingin mendekati posisi Kabah.
• Untuk waktu shalat yang berdekatan, misalnya Maghrib dan Isya, sebaiknya tidak perlu pulang dulu ke Pondokan, agar mendapat tempat yang lebih dekat dan lebih nyaman untuk shalat.
• Jika akan tinggal di Masjid dalam waktu yang cukup panjang, misalnya sejak shlata Dzuhur sampai shalat Isya sebaiknya dipilih tempat yang berdekatan dengan lokasi Toilet.
• Posisi toilet berada di dekat Pintu xxxxxxxxxx, tempat ini adalah tempat yang cocok jika kita berniat untuk shalat Tahajjud, karena sepanjang malam besar kemungkinan kita perlu ke Toilet.
• Kalau tidak membawa kantung sandal, harus diperhatikan tempat penyimpanan sandal yang kita tempati dengan cermat. Di dalam Mesjid sangat banyak tersedia rak tempat penyimpanan sandal yang bernomor, harus diingat persis nomor rak sandal yang kita pakai.
• Jika datang dengan beberapa orang, sebaiknya sandal yang dititipkan digabung bersama-sama kedalam satu wadah/ikatan, karena kadang-kadang sandal bisa berceceran terpisah.
• Jika berminat mengumpulkan air Zam-zam tambahan untuk dibawa pulang ke tanah air, kita bisa mencicil dengan membawa botol plastik sedang dan diisi setiap kali pulang dari dari Mesjid. Di tempat pemondokan, air tersebut dikumpulkan ke dalam jerigen/botol gallon.
• Berbagi tempat sekecil apapun dengan Jemaah Haji lain yang belum kebagian tempat untuk shalat. Insya Allah, kita pun akan selalu mendapatkan kemudahan jika suatu saat kita yang tidak kebagian tempat.