Saturday, November 29, 2008

Pondokan Di Mekkah


Alhamdulillah, saya dan Rombongan ternyata mendapatkan tempat Pemondokan di Kota Mekkah yang cukup dekat lokasinya dengan Masjidil Haram.
Tepatnya, kami tinggal di wilayah Jarwal, jaraknya ke Masjidil Haram hanya sekitar 1,5 km.
Dengan jarak seperti itu, kami tidak terlalu repot untuk setiap saat pulang dan pergi ke Masjidil Haram untuk menjalankan ibadah sholat wajib maupun ibadah-ibadah sunnah lainnya.

Inilah tampak bangunan Pondokan tempat kami menginap selama di Mekkah.
Bangunan berlantai 16 ini cukup nyaman untuk kami tempati.
Jumlah penghuni setiap kamar rata-rata 6 orang Jamaah Haji.
Penempatan penghuni kamar, bisa berbeda-beda tergantung pengaturan dari Ketua Kelompok ataupun Ketua Rombongan.
Kamar yang kami huni, kebetulan ditempati oleh 3 pasang suami istri sehingga kami tidak merasa kerepotan untuk saling berkomunikasi atau pun untuk keperluan-keperluan lainnya.

Monday, November 10, 2008

di Masjidil Haram


Kegiatan di Masjidil Haram
Selama di Mekkah, kegiatan utama yang dilakukan para Jemaah Haji adalah focus beribadah di Masjidil Haram.

Beberapa tips yang perlu diketahui selama di Masjidil Haram :
Tips sebaiknya tidak dilakukan :

• Tidak perlu membawa tentengan apapun ke dalam Mesjid, kecuali Sajadah dan tempat/kantung sandal.
• Tidak perlu membawa botol tempat minum, karena di dalam Mesjid sudah banyak tersedia Air Zam-zam beserta gelas plastik yang disediakan untuk para Jamaah Haji.
• Tidak perlu membawa Al Quran untuk dibaca di dalam Mesjid, karena di sana tersedia sangat banyak Al-Quran yang bisa kita baca selama di dalam Mesjid.
• Tidak membawa Kamera Digital ataupun HandyCam, karena setiap kali memasuki Mesjid, para Jamaah Haji akan diperiksa terlebih dahulu dan barang tersebut akan diminta untuk diletakkan di luar pintu masuk.
• Tidak mengambil gambar (via Handphone) di dalam Mesjid secara terang-terangan, karena jika ketahuan HP kita akan dirampas oleh para Asykar Mesjid.

Tips sebaiknya dilakukan :

• Tidak terpisah jauh posisi shalat antara suami dengan istri atau orang-tua dengan anak, karena akan sulit untuk mencari kalau sempat kehilangan satu sama lain.
• Hadir di Mesjid jauh lebih awal dari waktu adzan shalat tiba, mengingat penuh sesaknya para Jamaah Haji lain yang juga berlomba-lomba ingin mendekati posisi Kabah.
• Untuk waktu shalat yang berdekatan, misalnya Maghrib dan Isya, sebaiknya tidak perlu pulang dulu ke Pondokan, agar mendapat tempat yang lebih dekat dan lebih nyaman untuk shalat.
• Jika akan tinggal di Masjid dalam waktu yang cukup panjang, misalnya sejak shlata Dzuhur sampai shalat Isya sebaiknya dipilih tempat yang berdekatan dengan lokasi Toilet.
• Posisi toilet berada di dekat Pintu xxxxxxxxxx, tempat ini adalah tempat yang cocok jika kita berniat untuk shalat Tahajjud, karena sepanjang malam besar kemungkinan kita perlu ke Toilet.
• Kalau tidak membawa kantung sandal, harus diperhatikan tempat penyimpanan sandal yang kita tempati dengan cermat. Di dalam Mesjid sangat banyak tersedia rak tempat penyimpanan sandal yang bernomor, harus diingat persis nomor rak sandal yang kita pakai.
• Jika datang dengan beberapa orang, sebaiknya sandal yang dititipkan digabung bersama-sama kedalam satu wadah/ikatan, karena kadang-kadang sandal bisa berceceran terpisah.
• Jika berminat mengumpulkan air Zam-zam tambahan untuk dibawa pulang ke tanah air, kita bisa mencicil dengan membawa botol plastik sedang dan diisi setiap kali pulang dari dari Mesjid. Di tempat pemondokan, air tersebut dikumpulkan ke dalam jerigen/botol gallon.
• Berbagi tempat sekecil apapun dengan Jemaah Haji lain yang belum kebagian tempat untuk shalat. Insya Allah, kita pun akan selalu mendapatkan kemudahan jika suatu saat kita yang tidak kebagian tempat.

Saturday, October 18, 2008

Wukuf di Padang Arafah


Arafah berjarak sekitar 25 km di sebelah Tenggara Makkah dan merupakan padang pasir yang amat luas dan di bagian belakang dikelilingi bukit-bukit batu yang membentuk setengah lingkaran.
Perjalanan dari Mekkah ke Arafah menggunakan Bis besar yang berkapasitas kira-kira 50 Jemaah haji. Waktu yang diperlukan untuk menuju Arafah sekitar 30-45 menit, tergantung keadaan kepadatan lalu-lintas. Menjelang tanggal 8 Dzulhijjah sore, kondisi lalu-lintas menuju Arafah sudah sangat padat.
Arafah merupakan tempat yang sangat penting pada ibadah Haji, dimana di Arafah ini jamaah haji harus melakukan Wukuf. Wukuf merupakan rukun Haji dan tanpa melaksanakan Wukuf di Arafah maka hajinya tidak sah.
Rangkaian kegiatan yang akan dilakukan setelah Wukuf di Arafah adalah Mabit di Muzdalifah dan melempar Jumrah di Mina. Waktu yang diperlukan untuk rangkaian kegiatan Haji yang paling utama ini adalah mulai dari tanggal 9 Dzulhijjah – 13 Dzulhijjah..
Selama hampir 4 hari, jamah haji tidak diperbolehkan untuk berganti dengan pakaian biasa sampai dengan proses melempar Jumrah tanggal 13 Dzulhijjah selesai.
Inilah rangkaian kegiatan Ibadah haji yang paling berat untuk dilaksanakan dan membutuhkan kesiapan fisik serta mental yang sangat kuat untuk melaksanakannya.
Tips untuk persiapan sebelum berangkat ke Arafah-Muzdalifah-Mina adalah sbb :
• Tas/ransel yang dapat memuat cadangan pakaian Ihram dan pakaian untuk ganti setelah selesai melempar Jumrah.Untuk Jamaah haji pria, disarankan cukup membawa satu helai kain Ihram cadangan.
• Perbekalan makanan secukupnya. (Meskipun Jemaah Haji akan mendapat jatah makanan selama di Arafah, ada baiknya kita siapkan sedikit makanan kecil sebagai makanan cadangan)
• Obat-obatan pribadi yang biasa dipakai, misalnya minyak angin, obat sakit kepala/flu,obat maag dan sebagainya
• Saputangan berupa handuk kecil, yang akan dibasahi dan dipakai sebagai penutup hidung jika udara sangat kering
• Kacamata hitam, untuk menghindari silaunya sinar matahari di siang hari

Transportasi di Mekkah

Selama di Mekkah, aktifitas sehari-hari Jemaah Haji tak akan terlepas dari pulang dan pergi ke Masjidil Haram.

Dari Pondokan atau Maktab yang berjarak tidak terlalu jauh, untuk menuju ke Masjidil Haram cukup dengan berjalan kaki.
Rata-rata untuk Jemaah Haji regular, jarak terdekat dari Pondokan ke Masjidil Haram sekitar satu kilometer.

Kita bisa menggunakan angkutan umum, biasanya banyak mobil pribadi penduduk Mekkah yang berubah fungsi (sementara) menjadi angkutan umum.
Biaya yang diminta oleh pengemudi bisa bervariasi antara 1 atau 2 Real per orang untuk sekali jalan.
Selain itu, banyak taksi yang juga menawarkan jasa untuk menuju ke Masjidil Haram, tapi biasanya ongkos yang diminta adalah 8 – 10 Real untuk satu kali jalan

Tips untuk pemakaian sarana transport di Mekkah :
• Jangan pergi sendirian, terutama untuk Jemaah Haji wanita
• Gunakan Taksi, jika pergi bersama-sama dengan jumlah orang 4-5 orang, akan lebih menghemat biaya dan bisa mendapatkan jenis mobil yang bagus.
• Untuk perjalanan Tour dalam kota dengan peserta 10-12 orang bisa menyewa mobil berukuran sedang.

Pemakaian Telepon Di Mekkah

Untuk keperluan berkomunikasi ke Indonesia maupun untuk pembicaraan telepon local di Mekkah, sebaiknya menggunakan kartu GSM yang banyak dijual di Mekkah. Selain biaya percakapan dan sms yang lebih murah, juga kualitas suara yang lebih jelas jika kita memakai kartu telepon setempat.

Ada dua operator GSM yaitu Al-Jawwal dan Mobily. Kartu telelpon yang dijual di sana bisa langsung dipergunakan dengan menggunakan Handphone yang kita bawa dari Indonesia.

Harga kartu perdana yang dijual bervariasi antara 10 Real sampai dengan 100 Real atau 500 Real.
Biaya pemakaian percakapan local per menit hanya sekitar 0.5 real dan biaya sms sebesar 400 rupiah

Tips pemakaian telepon di Mekkah:
• Beli kartu GSM local (Al-Jawwal atau Mobily)
• Mintalah kepada penjual kartu seluler untuk melakukan setting awal agar Handphone yang kita miliki dapat langsung dipergunakan di Mekkah
• Untuk komunikasi yang tidak terlalu penting, cukup dengan sms

Di Mekkah

Jamaah Haji Reguler tinggal di Kota Mekkah selama lebih kurang 26 hari. Dalam kegiatan sehari-hari, selain beribadah rutin ke Masjidil Haram, tentunya banyak tempat yang bisa dikunjungi di sekitar kota Mekkah, baik yang sifatnya Tour maupun untuk pergi berbelanja.

Beberapa tempat yang bisa dijadikan tempat kunjungan (tour) adalah :
• Jabal Nur – dimana terdapat Gua Hira yaitu tempat Rasulullah SAW menerima wahyu yang pertama. Terletak sekitar 5 KM sebelah Utara kota Mekkah dan para Pejiarah yang berminat untuk mendaki sampai ke atas bukit, dapat menempuhnya dengan berjalan kaki. Diperlukan waktu sekitar 2 jam untuk menuju ke atas bukit, dan akan lebih berkesan jika kita tiba di sana saat malam hari. Dari atas bukit dapat terlihat posisi Kabah dari kejauhan dengan pemandangan yang sangat menakjubkan.
• Jabal Tsur – tempat dimana Rasulullah SAW melarikan diri bersembunyi di atas bukit dari kejaran kaum Quraisy. Lokasinya tidak jauh dari kota Mekkah.
• Masjid Jin
• Makam Siti Hajar?


Beberapa tempat belanja di sekitar kota Mekkah :
• Pasar Seng – letaknya tidak jauh dari Masjidil Haram, berada di bagian …..di depan pintu Babussalam. Disini para Jemaah Haji yang ingin berbelanja berbagai barang yang akan dijadikan oleh-oleh ke Tanah Air dapat sepuasnya berkeliling di tengah suasana Pasar yang padat dan serba ada. Keadaan Pasar Seng tidak berbeda dengan suasana Pasar tradisional di Tanah Air, penuh dengan Toko atau kios kecil dan harga barang yang harus ditawar terlebih dahulu. Semakin kita mau bersusah-susah untuk menawar barang, maka akan semakin murah kita mendapat harganya
• Bin Dawod – adalah supermarket besar yang terkenal di Mekkah dan lokasinya berada di depan Masjidil Haram, tepatnya di lantai dasar Hotel Hilton. Di tempat ini, para Jemaah Haji yang gemar berbelanja bisa mendapatkan berbagai kebutuhan barang yang serba lengkap dalam suasana Supermarket yang cukup nyaman.
• Pertokoan di seputar Masjidil Haram – disini banyak sekali terdapat toko-toko yang menjual beraneka macam barang. Mulai dari sandal jepit hingga ke barang mewah/perhiasan yang harganya puluhan juta rupiah.

Dalam Penerbangan

Penerbangan Jemaah Haji Indonesia, selama ini dilayani oleh dua Maskapai Penerbangan, yaitu Garuda Indonesia dan Saudi Airlines.

Waktu tempuh yang diperlukan dari Jakarta sampai dengan Arab Saudi (Jeddah) kira-kira 8 jam.
Yang perlu diketahui adalah perbedaan waktu antara Jakarta dan Jeddah adalah 4 jam. Waktu di Indonesia lebih awal 4 jam. Jadi jika di Jakarta pukul 10.00 pagi maka waktu Arab Saudi adalah pukul 06.00 pagi
Jika penerbangan dari Jakarta dengan pesawat pukul 08.00 maka kita tiba di Bandara King Abdul Azis Jeddah pukul 12.00 siang. (8 + 8 - 4 = 20)

Selama didalam penerbangan, para penumpang akan mendapat sajian berbagai macam makanan yang cukup lezat. Makanan ringan maupun makanan berat cukup membuat kita kenyang selama dalam penerbangan.

Tips selama dalam penerbangan:

* Pada saatnya istirahat, pergunakan waktu yang ada untuk tidur sejenak. Hal ini akan membantu agar energi kita tidak terkuras dalam perjalanan yang cukup panjang.

* Selama dalam penerbangan, jika mata anda tidak dapat tidur, sempatkan untuk terus berdzikir.

* Mendengarkan suara ayat-ayat suci Al-Quran melalui mp3-player akan sangat membantu mengurangi kebosanan di dalam pesawat.

* Santap sajian makanan secukupnya, tidak perlu dipaksakan untuk mencoba seluruh menu yang ditawarkan,karena akan bias jadi malah mengganggu pencernaan kita.

Yang Perlu di Bawa ke Tanah Suci

Setiap Calon Haji yang akan berangkat ke Tanah Suci Mekkah perlu membawa barang-barang atau perlengkapan yang akan dibutuhkan selama tinggal di sana.

Koper yang dibawa oleh para Calon Haji adalah Koper seragam yang sudah ditentukan oleh Departemen Agama,yaitu sebuah koper besar dan sebuah Tas HandBag untuk dijinjing dan boleh dibawa ke dalam kabin pesawat.

Beberapa tips yang perlu diketahui:
• Beri nama dan alamat yang lengkap sesuai dengan identitas kita yang sebenarnya. Ditulis dengan memakai spidol yang tahan air (tidak luntur)
• Siapkan jaring khusus terbuat dari tambang, yang akan membungkus Koper besar. Sangat berguna pada saat pemindahan koper yang cukup berat pada saat situasi sibuk di di Tanah Suci. Jaring semacam ini bisa dibeli di toko penjual perlengkapan Haji atau di Embarkasi.
• Tambahkan ciri khusus lainnya pada koper besar, misalnya dengan memberi warna yang sangat kontras atau dengan mengikatkan benda lain yang mudah dilihat pada koper. Hal ini akan sangat membantu pada saat kita mencari koper diantara sekian banyak koper yang bentuknya sama. Dengan cepat kita bisa mengenali koper yang sudah kita beri tanda khusus.
• Siapkan kunci gembok secukupnya, untuk mengunci koper.
• Selain di isi dengan bawaan yang sudah umum dibawa oleh para Calhaj, jangan lupa untuk membawa alat-alat kecil yang diperlukan selama di Tanah Suci. Misalnya : pisau lipat, gunting kecil, gunting kuku, setrika traveling, stop kontak tambahan, charger HP dan charger Kamera Digital,
• Untuk mengatasi iklim yang sangat berbeda di Tanah Suci Mekkah/Madinah, sangat dianjurkan untuk menyiapkan beberapa saputangan handuk kecil. Handuk kecil ini dibasahi dan pemakaiannya diselipkan di dalam Masker penutup hidung, fungsinya untuk mengahadapi udara kering agar hidung dan tenggorokan kita terjaga kelembaban nya.
• Siapkan setrika kecil (Travelling Iron) untuk keperluan menyetrika pakaian selama di Tanah Suci.
• Bawa makanan khas yang awet/tahan lama, karena makanan sejenis ini akan sangat dicari di Tanah Suci.
• Tidak perlu membawa perlengkapan dapur yang berukuran besar seperti kompor, ember dan lain sebagainya, karena barang-barang semacam itu mudah dicari/dibeli di toko yang berada di sekitar Pondokan.
• Bagi penggemar makanan pedas, disarankan untuk membawa sambal botol/sachet secukupnya, karena di Mekkah sangat sulit mencari makanan pedas. Demikian juga jika kita mampir ke Fast Food seperti Kentucky atau Pizza Hut, disana kita tidak bisa menemui sambal.

Persiapan Keuangan Dana Haji

Persiapan Keuangan

Ibadah haji diwajibkan bagi mereka yang mampu pergi ke Tanah Suci untuk mengerjakannya, sebagaimana ditegaskan dalam Alquran Surah Ali Imran ayat 97. Mampu di sini maksudnya mampu biaya, mampu fisik dan mampu memahami tata cara melaksanakan haji dengan baik dan benar. Dengan demikian, diharapkan predikat haji mabrur bisa diraih

Meskipun perjalanan Ibadah Haji memerlukan biaya yang tidak sedikit, namum animo masyarakat Muslim di Indonesia sangat tinggi

Ini terlihat dari jumlah calon haji tahun 2007 yang mencapai 210 ribu orang. Bahkan, daftar antrian atau yang masuk dalam waiting list (daftar tunggu) jumlahnya cukup banyak. Bahkan di beberapa daerah tertentu, Kuota yang disediakan Pemerintah sudah habis hingga lima tahun ke depan, seperti di DKI Jakarta misalnya. Demikian juga di daerah lain misalnya di Sumatra Barat, Jawa Barat, Jawa Timur , Sulawesi Selatan dan sebagainya. Daftar antrian haji hingga tahun 2010 mendatang sudah terisi penuh sejak dari tahun 2007.

Bagi sebagian umat Muslim yang dikarunia Allah swt dengan rizki cukup atau bahkan berlebih, Ongkos Naik Haji (ONH) yang harus dikeluarkan untuk ke Tanah Suci tentu tidak akan menjadi masalah yang berarti.

Tetapi untuk sebagian besar Muslimin dan Muslimat yang berniat ke Tanah Suci namun belum cukup dalam hal pembiayaan, tentu harus panda-pandai mensiasati persiapan keuangan yang harus dipenuhi.

Ongkos Naik Haji (ONH) dari tahun ke tahun relatif terus meningkat.

Contoh , biiaya perjalanan Ibadah Haji per orang pada akhir tahun 2006 adalah sebesar $ 2645 atau kira-kira sebesar Rp 26.000.000,-

Plus Biaya lain-lain, total biaya perorang adalah lebih kurang Rp 32 jt smp Rp 35 jt

===================================================

Biaya tersebut belum termasuk biaya-biaya lain,misalnya

Ø Biaya Manasik Haji +/- Rp 3.000.000,-

Ø Medical Check-up +/- Rp 750.000,-

Ø Transportasi sebelum berangkat +/- Rp 500.000,-

Ø Perlengkapan Tambahan +/- Rp 1.000.000,-

Ø Biaya lain-lain & Oleh- oleh +/- Rp 2.500.000,-

Ø Anggaran untuk Keluarga di Tanah Air dsb…dsb….

Total biaya per orang yang perlu disiapkan minilal sebesar Rp 32 jt – Rp 35 jt (tergantung pengaturan biaya lain-lain)

Ketentuan pembayaran ONH yang berlaku saat ini adalah, Calon Jemaah haji diwajibkan memiliki saldo sebesar Rp 20.000.000,- terlebih dahulu,baru dapat mendaftarkan diri untuk mendapatkan Kuota.

Selama tabungan yang dimiliki belum mencapai angka tersebut, maka kita belum diberi kesempatan untuk mendaftarkan diri sebagai calon Jemaah Haji.

Tips bagi calon Jemaah Haji yang sudah sangat berminat pergi ke Tanah Suci tapi terbentur dengan masalah biaya, adalah dengan cara membuka cicilan ke Bank untuk jangka waktu 3 tahun.

Kita bisa segera mendapatkan dana sebesar Rp 20 jt untuk disetorkan ke Depag dan kita segera mendapatkan Kuota kursi keberangkatan lebih awal.

Bandingkan, jika untuk mecapai uang tabungan sebesar 20 jt kita butuh waktu kira-kira tiga tahun menabung, berarti di tahun 2011 baru bisa mendaftar ke Depag dan ini artinya kira-kira baru pada tahun 2014 atau bahkan 2015 kita baru kebagian kuota pergi ke Tanah Suci.

Ini adalah salah satu tips agar bisa mendapatkan Kuota lebih awal sambil kita mencicil kekurangan biaya yang harus kita persiapkan.

Perjalanan Haji ku 2006

Saya ingin berbagi pengalaman Perjalanan Haji yang saya lakukan pada tahun 2006-2007.
Semoga bermanfaat.

Monday, September 22, 2008

Di Embarkasi


Sebelum menuju ke bandara yang akan membawa para Calon Jemaah Haji ke Tanah Suci, seluruh Calon Jemaah Haji dikumpulkan terlebih dahulu di Embarkasi terdekat, sesuai dengan daerah asal keberangkatan.

Misalnya, untuk para Calon Jemaah Haji dari Jawa Barat, akan berkumpul terlebih dahulu di Embarkasi Bekasi.
Calon Haji daerah asal DKI, di Embarkasi Haji Pondok Gede dsb.

Bandara yang memberangkatkan Calon Jemaah Haji di seluh Indonesia:

Medan
Batam
Jakarta
Bekasi
Semarang
Surabaya
Makasar
Balikpapan


Di Embarkasi, para Calhaj akan diberi petunjuk seputar Kelompok Terbang serta ketua kelompoknya masing-masing, penyelesaian masalah administrasi, pemberian Uang saku (Living Cost) selama di Tanah Suci dan lain-lain.
Uang saku yang diberikan kepada setiap Calon Haji adalah sebesar 1500 Real (Kurs satu real pada bulan Desember 2006 sebesar Rp 2500,-)
Uang saku tersebut untuk dipergunakan untuk biaya hidup selama berada di Tanah Suci.

Dalam satu Kelompok Terbang, pada umunya berjumlah kira-kira 400 Calhaj yang dibagi lagi ke dalam sepuluh Rombongan.
Masing-masing Rombongan terdiri dari 40 Calhaj dan dipimpim oleh Seorang Ketua Rombongan.
Pada umunya, para Calhaj akan menginap satu malam di Embarkasi sebelum berangkat ke Tanah Suci

Tips yang perlu diketahui selama di Embarkasi :
• Saling mengenal lebih dekat dengan sesama anggota Rombongan yang lain, karena selama perjalanan, selama di Tanah Suci hingga kembali ke Tanah Air, para Calhaj akan tetap berada dalam satu Rombongan yang sama.
• Di Embarkasi, biasanya banyak pedagang yang menjual berbagai perlengkapan tambahan yang diperlukan selama menjalankan Ibadah Haji. Silahkan periksa ulang, hal-hal kecil yang mungkin belum sempat di bawa di dalam Koper besar, bisa dibeli di Embarkasi.
• Tempatkan dokumen-dokumen penting yang akan dibutuhkan selama di tanah Suci ke dalam suatu tas kecil mudah dijangkau dan mudah di ingat penempatannya.
• Siapkan pecahan kecil mata uang Real. Pada saat menerima Uang Saku dari Panitia Haji kita akan menerima sebesar 1500 Real dalam pecahan mata uang yang berbeda-beda.
• 6- 8 jam sebelum jadwal penerbangan, Calhaj baru akan meninggalkan Embarkasi menuju Bandara. Siapkan makanan kecil yang mungkin diperlukan dalam tenggang waktu ini.

Sunday, September 21, 2008

Di Bandara King Abdul Aziz


Setelah tiba di bandara King Abdul Azis Jeddah, para Calon Jamaah haji akan menjalani beberapa proses pemeriksaan yang cukup panjang.
Waktu yang diperlukan untuk proses pemeriksaan ini bisa membutuhkan waktu hingga 2 jam atau lebih.

Tips yang perlu diketahui selama di Bandara King Abdul Azis:
• Siapkan dokumen-dokumen penting seperti Passport, lembar tiket Pesawat dan dokumen lainnya di tempat yang mudah dijangkau.
• Ikuti proses antrian dengan tertib dan sampaikan salam sapaan kepada para petugas di bandara dengan senyum. Mereka akan membalas salam kita dengan lebih ramah.
• Ucapkan terima kasih (Syukron) setiap kali selesai dilayani oleh setiap Petugas yang kita hadapi.
• Setiap Calon Jamaah Haji akan mendapatkan makanan untuk disantap di Bandara. Sebaiknya makanan tersebut dimakan di tempat sambil menunggu persiapan naik ke Bis. Makanan tersebut tidak usah dimasukkan ke dalam Tas karena akan menambah beban barang bawaan yang harus kita bawa.
• Jika akan langsung bersiap melakukan Thawaf, siapkan perlengkapan untuk mandi dan perlengkapan pakaian Ihram di dalam HandBag